11 Desember 2012

Manajemen proses- Linux - Debian





Makalah Sistem Operasi




“MANAJEMEN PROSES LINUX DEBIAN”
Oleh :
Ponco Warni / 321110021
Victor Daud H. / 321110025



November 2012
Universitas Ma Chung
Malang


Sekilas Debian                                                                                                   
Debian adalah sistem operasi bebas yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarela(pengembang Debian) yang tergabung dalam Proyek Debian.
Sistem operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux.
Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia

Jenis proses di Linux Debian                                                                             
Proses – proses id yang diciptakan oleh kernel antara lain :
Interactive : Diprakarsai oleh sebuah shell dan berjalan dalam foreground dan Background. 

Batch : Secara tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang
dijadwalkan untuk dieksekusi pada suatu waktu tertentu
.

Daemon : Secara tipikal diinisialisasi saat boot untuk membentuk fungsi-fungsi
sistem yang dibutuhkan, seperti LPD, NFS dan DNS

Proses Interaktive terdiri dari atas :
- Proses fireground adalah suatu proses yang ketika berjalan, shell tidak menampilkan prompt hingga proses berakhir.
- Proses background adalah suatu proses yang sewaktu-waktu berjalan, pemakai tetap dapat memberikan perintah yang lain. Sebab begitu perintah background diberikan (setelah di tekan ENTER), prompt akan ditampilkan kembali dan shell siap menerika perintah berikutnya.

Linux telah memiliki dua algoritma penjadwalan proses yang terpisah satu sama lain. Algoritma yang pertama adalah algoritma time-sharing untuk penjadwalan preemptive yang adil diantara sekian banyak proses. Sedangkan algoritma yang kedua didesain untuk tugas real-time dimana proritas mutlak lebih utama daripada keadilan mendapatkan suatu pelayanan.
Untuk proses time-sharing, Linux menggunakan teknik prioritas, sebuah algoritma yang berdasarkan pada kupon. Tiap proses memiliki sejumlah kupon penjadwalan; dimana ketika ada kesempatan untuk menjalankan sebuah tugas, maka proses dengan kupon terbanyaklah yang mendapat giliran. Setiap kali terjadi interupsi waktu, proses yang sedang berjalan akan kehilangan satu kupon; dan ketika kupon yang dimiliki sudah habis maka proses itu akan ditunda dan proses yang lain akan diberikan kesempatan untuk masuk.

Penjadwalan waktu nyata Linux masih tetap lebih sederhana. Linux, menerapkan dua kelas penjadwalan waktu nyata yang dibutuhkan oleh POSIX 1.b: First In First Out dan round-robin. Pada keduanya, tiap proses memiliki prioritas sebagai tambahan kelas penjadwalannya. Dalam penjadwalan time-sharing , bagaimanapun juga proses dengan prioritas yang berbeda dapat bersaing dengan beberapa pelebaran; dalam penjadwalan waktu nyata, si pembuat jadwal selalu menjalankan proses dengan prioritas yang tinggi. Diantara proses dengan prioritas yang sama, maka proses yang sudah menunggu lama, akan dijalankan.
Perbedaan satu - satunya antara penjadwalan FIFO dan round-robin adalah proses FIFO akan melanjutkan prosesnya sampai keluar ataupun diblokir, sedangkan proses round-robin akan dipreemptivekan setelah beberapa saat dan akan dipindahkan ke akhir antrian, jadi proses round-robin dengan prioritas yang sama akan secara otomatis membagi waktu jalan antar mereka sendiri.


File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format.
File system Linux kebanyakan menggunakan ext2 (baca: second extended) atau ext3, file system yang tidak mengalami fragmentasi seperti halnya file system windows (FAT/FAT32). Ext2 juga memiliki system security yang baik dengan menerapkan access permission untuk owner, group owner, dan other.
ATRIBUT :
Setiap sistem dalam manajemen file mempunyai sistem atribusi yang berbeda- beda, namun pada dasarnya di linux mempunyai atribut seperti berikut ini:
• Nama: Nama berkas simbolik ini adalah informasi satu-satunya yang disimpan dalam format yang dapat dibaca oleh pengguna.
• Indentifiers: Tanda unik ini yang biasanya merupakan sebuah angka, mengenali berkas didalam sebuah berkas; tidak dapat dibaca oleh peng- guna.
• Tipe: Informasi ini diperlukan untuk sistem-sistem yang mendukung tipe berbeda (misal: .tar.gz pada kompresi, .tex pada dokumen latex).
• Lokasi: Informasi ini adalah sebuah penunjuk pada sebuah device terse- but(misal: harddisk, UFD(usb flashdisk), floppy, DVD rom dll).
• Ukuran: Ukuran dari sebuah berkas (dalam bytes, words, atau, blocks)
dan mungkin ukuran maksimum dalam atribut juga.
• Permission : Informasi yang menentukan siapa yang dapat melakukan read, write, execute, dan lainnya.
• Waktu dan identifikasi pengguna : informasi ini dapat disimpan un- tuk pembuatan berkas, modifikasi terakhir, dan penggunaan terakhir. Data-data ini dapat berguna untuk proteksi, keamanan, dan monitoring pengggunaan.
Jenis – Jenis File.
Ada 3 jenis file yaitu :
  1. File Reguler
Menyimpan data, aplikasi, sumber dokumen, grafik, aplikasi objek, dan sebagainya.
  1. Directory
File yang berisi daftar nama file dan bilangan inode dari masing-masing file.
  1. File khusus
File yang umumnya menyatakan suatu piranti (perangkat keras).
Penamaan file atau directory pada dasarnya adalah bebas, namun ada beberapa ketentuan :
·         Semua karakter kecuali /(slash) boleh digunakan
·         Beberapa karakter yang sebaiknya tidak digunakan : ? @ # $ % ^ & * ( ) [ ] ’ ” < >  spasi tab dan backspace
·         Case Sensitive
·         Max 14 karakter
·         Jangan menggunakan karakter dot (.) dan dot dot (..) karena telah memiliki arti khusus
Izin akses suatu File (File Permission)
Linux merupakan sistem operasi yang bekerja secara multiuser sehinggga setiap file maupun directory dalam Linux memiliki identitas kepemilikan. Identitas kepemilikan ini dibagi menjadi tiga kelas, yaitu :
·         Owner : pengguna yang menciptakan file (pemilik file)
·         Group : Kelompok
·         Other : pengguna diluar owner dan group
Hak Akses terhadap suatu file merupakan fasilitas sekuriti Linux yang berarti bahwa setiap file memiliki informasi untuk megatur siapa yang berhak membaca, menjalankan atau mengubah file tersebut. Model akses terhadap suatu file dibedakan menjadi tiga yaitu :
·         Read (r) : file dapat dibaca
·         Write (w) : file dapat dimodifikasi
·         Execute (x) : file dapat dieksekusi
Memori manajemen merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem operasi. Karena adanya keterbatasan memori, diperlukan suatu strategi dalam menangani masalah ini. Jalan keluarnya adalah dengan menggunakan memori virtual. Dengan memori virtual, memori tampak lebih besar daripada ukuran yang sebenarnya. 
Dengan memori virtual kita dapat:
1. Ruang alamat yang besar
Sistem operasi membuat memori terlihat lebih besar daripada ukuran memori sebenarnya. Memori virtual bisa beberapa kali lebih besar daripada memori fisiknya. 
2. Pembagian memori fisik yang dil
Manajemen memori membuat pembagian yang adil dalam pengalokasian memori antara proses-proses. 
3. Perlindungan
Memori manajemen menjamin setiap proses dalam sistem terlindung dari proses-proses lainnya. Dengan demikian, program yang crash tidak akan mempengaruhi proses lain dalam sistem tersebut. 
4. Penggunaan memori virtual bersama
Memori virtual mengijinkan dua buah proses berbagi memori diantara keduanya, contohnya dalam shared library. Kode library dapat berada di satu tempat, dan tidak dikopi pada dua program yang berbeda. 



Sumber :
  Handaya, Wilfridus B.T., dkk. Linux System Administrator. 2010. Bandung : Informatika.

1 komentar: