Makalah Sistem Operasi
“MANAJEMEN PROSES LINUX DEBIAN”
Oleh :
Ponco Warni / 321110021
Victor Daud H. / 321110025
November 2012
Universitas Ma Chung
Malang
Sekilas Debian
Debian adalah sistem operasi bebas
yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarela(pengembang
Debian) yang tergabung dalam Proyek Debian.
Sistem operasi Debian adalah gabungan dari perangkat
lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel
Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux.
Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux
merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan
memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint,
dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan
di dunia
Jenis proses di Linux
Debian
Proses – proses id yang
diciptakan oleh kernel antara lain :
Interactive : Diprakarsai oleh sebuah shell dan berjalan dalam foreground dan Background.
Batch : Secara
tipical merupakan sebuah seri dari proses-proses yang
dijadwalkan untuk dieksekusi pada suatu waktu tertentu.
Daemon : Secara
tipikal diinisialisasi saat boot untuk membentuk fungsi-fungsi
sistem yang dibutuhkan, seperti LPD, NFS dan DNS
Proses Interaktive
terdiri dari atas :
- Proses fireground adalah suatu proses yang ketika berjalan,
shell tidak menampilkan prompt hingga proses berakhir.
- Proses background adalah suatu proses yang sewaktu-waktu
berjalan, pemakai tetap dapat memberikan perintah yang lain. Sebab begitu
perintah background diberikan (setelah di tekan ENTER), prompt akan ditampilkan
kembali dan shell siap menerika perintah berikutnya.
Linux telah memiliki dua algoritma penjadwalan proses yang
terpisah satu sama lain. Algoritma yang pertama adalah algoritma time-sharing untuk penjadwalan preemptive yang adil
diantara sekian banyak proses. Sedangkan algoritma yang kedua didesain untuk
tugas real-time dimana proritas
mutlak lebih utama daripada keadilan mendapatkan suatu pelayanan.
Untuk proses time-sharing, Linux menggunakan teknik prioritas,
sebuah algoritma yang berdasarkan pada kupon. Tiap proses memiliki sejumlah kupon
penjadwalan; dimana ketika ada kesempatan untuk menjalankan sebuah tugas, maka
proses dengan kupon terbanyaklah yang mendapat giliran. Setiap kali terjadi
interupsi waktu, proses yang sedang berjalan akan kehilangan satu kupon; dan
ketika kupon yang dimiliki sudah habis maka proses itu akan ditunda dan proses
yang lain akan diberikan kesempatan untuk masuk.
Penjadwalan waktu nyata Linux masih tetap lebih sederhana. Linux,
menerapkan dua kelas penjadwalan waktu nyata yang dibutuhkan oleh POSIX 1.b: First In First Out dan round-robin. Pada keduanya, tiap proses
memiliki prioritas sebagai tambahan kelas penjadwalannya. Dalam penjadwalan
time-sharing , bagaimanapun juga proses dengan prioritas yang berbeda dapat
bersaing dengan beberapa pelebaran; dalam penjadwalan waktu nyata, si pembuat
jadwal selalu menjalankan proses dengan prioritas yang tinggi. Diantara proses
dengan prioritas yang sama, maka proses yang sudah menunggu lama, akan
dijalankan.
Perbedaan satu - satunya antara penjadwalan FIFO dan round-robin
adalah proses FIFO akan melanjutkan
prosesnya sampai keluar ataupun diblokir, sedangkan proses round-robin akan
dipreemptivekan setelah beberapa saat dan akan dipindahkan ke akhir antrian,
jadi proses round-robin dengan prioritas yang sama akan secara otomatis membagi
waktu jalan antar mereka sendiri.
File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data
yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk
atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang
digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu
file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format.
File system Linux kebanyakan menggunakan ext2 (baca: second
extended) atau ext3, file system yang tidak mengalami fragmentasi seperti
halnya file system windows (FAT/FAT32). Ext2 juga memiliki system security yang
baik dengan menerapkan access permission untuk owner, group owner, dan other.
ATRIBUT :
Setiap sistem dalam manajemen file mempunyai sistem atribusi yang
berbeda- beda, namun pada dasarnya di linux mempunyai atribut seperti berikut
ini:
• Nama: Nama berkas simbolik ini adalah informasi satu-satunya
yang disimpan dalam format yang dapat dibaca oleh pengguna.
• Indentifiers: Tanda unik ini yang biasanya merupakan sebuah
angka, mengenali berkas didalam sebuah berkas; tidak dapat dibaca oleh peng-
guna.
• Tipe: Informasi ini diperlukan untuk sistem-sistem yang
mendukung tipe berbeda (misal: .tar.gz pada kompresi, .tex pada dokumen latex).
• Lokasi: Informasi ini adalah sebuah penunjuk pada sebuah device
terse- but(misal: harddisk, UFD(usb flashdisk), floppy, DVD rom dll).
• Ukuran: Ukuran dari sebuah berkas (dalam bytes, words, atau,
blocks)
dan mungkin ukuran maksimum dalam atribut juga.
• Permission : Informasi yang menentukan siapa yang dapat
melakukan read, write, execute, dan lainnya.
• Waktu dan identifikasi pengguna : informasi ini dapat disimpan
un- tuk pembuatan berkas, modifikasi terakhir, dan penggunaan terakhir.
Data-data ini dapat berguna untuk proteksi, keamanan, dan monitoring
pengggunaan.
Jenis – Jenis File.
Ada 3 jenis file yaitu :
- File Reguler
Menyimpan
data, aplikasi, sumber dokumen, grafik, aplikasi objek, dan sebagainya.
- Directory
File yang
berisi daftar nama file dan bilangan inode dari masing-masing file.
- File khusus
File yang
umumnya menyatakan suatu piranti (perangkat keras).
Penamaan file atau directory pada dasarnya
adalah bebas, namun ada beberapa ketentuan :
·
Semua karakter kecuali /(slash) boleh digunakan
·
Beberapa karakter yang sebaiknya tidak digunakan : ? @ # $ % ^ & * ( )
[ ] ’ ” < > spasi tab dan
backspace
·
Case Sensitive
·
Max 14 karakter
·
Jangan menggunakan karakter dot (.) dan dot dot (..) karena telah memiliki
arti khusus
Izin akses suatu File (File Permission)
Linux merupakan sistem operasi yang bekerja
secara multiuser sehinggga setiap file maupun directory dalam Linux memiliki
identitas kepemilikan. Identitas kepemilikan ini dibagi menjadi tiga kelas,
yaitu :
·
Owner : pengguna yang menciptakan file (pemilik file)
·
Group : Kelompok
·
Other : pengguna diluar owner dan group
Hak Akses terhadap suatu file merupakan
fasilitas sekuriti Linux yang berarti bahwa setiap file memiliki informasi
untuk megatur siapa yang berhak membaca, menjalankan atau mengubah file
tersebut. Model akses terhadap suatu file dibedakan menjadi tiga yaitu :
·
Read (r) : file dapat dibaca
·
Write (w) : file dapat dimodifikasi
·
Execute (x) : file dapat dieksekusi
Memori manajemen merupakan salah satu bagian terpenting dalam
sistem operasi. Karena adanya keterbatasan memori, diperlukan suatu strategi
dalam menangani masalah ini. Jalan keluarnya adalah dengan menggunakan memori
virtual. Dengan memori virtual, memori tampak lebih besar daripada ukuran yang sebenarnya.
Dengan memori virtual kita dapat:
1. Ruang alamat yang besar
Sistem operasi membuat memori terlihat lebih besar
daripada ukuran memori sebenarnya. Memori virtual bisa beberapa kali lebih
besar daripada memori fisiknya.
2. Pembagian memori
fisik yang dil
Manajemen memori membuat pembagian yang adil dalam
pengalokasian memori antara proses-proses.
3. Perlindungan
Memori manajemen menjamin setiap proses dalam sistem
terlindung dari proses-proses lainnya. Dengan demikian, program yang crash
tidak akan mempengaruhi proses lain dalam sistem tersebut.
4. Penggunaan
memori virtual bersama
Memori virtual mengijinkan dua buah proses berbagi memori
diantara keduanya, contohnya dalam shared library. Kode library dapat berada di
satu tempat, dan tidak dikopi pada dua program yang berbeda.
Sumber :
Handaya, Wilfridus B.T., dkk. Linux System
Administrator. 2010. Bandung : Informatika.